Info&tanya jawab

Kamis, 16 Mei 2019

Mantapkan Kegiatan "Kampung Literasi", Simpasio Institute Koordinasi dengan Aparat Kelurahan

Foto: Simpa Sio Institute
Selasa, 14 Mei 2019 SimpaSio Institute menggelar rapat koordinasi ke - 2 program Kampung Literasi "KOSARO" Kelurahan Sarotari Tengah. Rapat dihadiri Lurah Sarotari Tengah, Ketua - ketua RT, tokoh masyarakat, pengurus dan relawan SimpaSio Institute. Rapat tersebut tidak hanya membicarakan hal - hal teknis bagi penyelenggaraan Kampung Literasi seperti penetapan tiga lokasi pojok baca, perlengkapan dan bahan bacaan yang disediakan, pengelolaan. Rapat tersebut menyoalkan hal - hal mendasar di balik program Kampung Literasi.
Beberapa kesimpulan yang inspiratif dari pertemuan itu antara lain : Pertama, Kampung Literasi harus disikapi sebagai kampung yang kondusif bagi kegiatan literasi masyarakat. Pojok baca tidak sebatas tempat tersedianya sejumlah bacaan dan berlangsungnya kegiatan membaca. Pojok baca harus dikembangkan sebagai tempat masyarakat berkumpul, laboratorium edukasi dengan aneka kegiatan yang pedagogis.

Kedua, pojok baca merupakan milik masyarakat, tanggungjawab semua pihak dengan kedudukan dan perannya masing-masing di bawah koordinasi Pemerintahan kelurahan Sarotari Tengah. Setelah beberapa bulan berjalan, dibuat evaluasi, untuk kemudian dicanangkan kampung literasi dengan menyerahkannya kepada masyarakatnya kepada masyarakat di bawah koordinasi dan fasilitasi Pemerintah kelurahan bagi keberlanjutannya.
Dalam rapat tersebut ditekankan bahwa anak dan kaum muda menjadi sasaran kegiatan literasi. Alasan mendasar, yakni waktu bagi anak dan kaum muda harus disita untuk kegiatan - kegiatan positif dalam rangka pembentukan karakter menghadapi tantangan globalisasi. Mereka jangan larut dalam menggunakan medsos yang dapat berdampak pada sikap yang individualistis dan egoistis. Pojok baca hendaknya menjadi tempat dimana sikap - sikap sosial anak terbentuk sejak dini.
Ibu Lurah pun tidak tanggung - tanggung mengusulkan, agar kegiatan di pojok baca dapat menjadi media pengenalan dan pewarisan budaya lokal. Dengan demikian walaupun pojok baca dibangun dimana- mana namun pojok baca di setiap kampung harus memiliki ciri khasnya tersendiri. Pojok baca Kampung Literasi harus dapat merespon kebutuhan masyarakat pemilik nya.
Pada kesempatan rapat tersebut, SimpaSio Institute menyatakan kesiapannya untuk segera mendistribusikan rak buku, meja, dan 300 eksemplar buku dan 750 eksemplar majalah ke pojok baca sebagai kegiatan awal. Selanjutnya akan dilaksanakan berbagai kegiatan di pojok baca sebagaimana harapan peserta rapat. Kegiatan - kegiatan itu antara lain bimbingan baca - tulis, mendongeng, diskusi budaya lokal (tuto kewesa), kelas kriya dan permainan tradisional. Kegiatan - kegiatan di pojok baca akan bermuara pada Festival Serwisu Berbuda, Semiloka Pangan Lokal, dan Kemah Literasi Budaya dan Kewargaan sebagai ajang menampilkan hasil kegiatan di setiap pojok baca.
Foto: Maksimus Masan Kian
Foto: Simpa Sio Institute



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar